MALANG, NARASIONLINE.ID – Penangkapan tersangka kasus narkotika berinisial R oleh Satresnarkoba Polres Malang pada 16 Mei 2025 menyisakan tanda tanya besar terkait integritas proses hukum yang dijalankan.

Tersangka yang diamankan di rumahnya di wilayah Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, ditangkap dengan barang bukti sabu seberat 2,8 gram. Namun, yang mencuat bukan hanya soal barang bukti, melainkan dugaan kuat praktik pemerasan yang melibatkan oknum aparat penegak hukum.

R dalam keterangannya menyebut bahwa saat penangkapan, salah satu penyidik menyampaikan secara langsung jumlah sabu yang diamankan. Namun tak lama setelah itu, keluarga R justru dihadapkan pada praktik yang mencurigakan, permintaan uang puluhan juta rupiah oleh oknum yang mengatasnamakan proses “rehabilitasi.”

“Saya serahkan uang itu ke Kasun dan keluarga. Katanya, biar anak saya tidak diproses pidana dan bisa direhab,” ujar ibu tersangka, M, yang mengaku menyerahkan uang tersebut pada Sabtu malam, pukul 21.00 WIB.

Alih-alih mengikuti proses hukum yang transparan dan sesuai prosedur, keluarga justru dipaksa memasuki jalur “damai” dengan tebusan nominal yang fantastis. Uang disalurkan melalui perantara yang disebut melibatkan kepala dusun, seolah membuka ruang transaksi di balik baju institusi hukum.

Fenomena ini mendapat sorotan tajam dari kalangan jurnalis senior. M. Zamroni, wartawan investigasi asal Surabaya yang kerap mengangkat isu-isu penegakan hukum di Jawa Timur, menyatakan bahwa praktik semacam ini bukan hal baru, namun justru sudah menjadi pola sistematis yang mengakar dalam penanganan kasus narkotika.

“Sudah lama praktik rehabilitasi menjadi pintu masuk permainan kotor. Dari pengacara ke rumah rehab, lalu balik ke polisi. Ini pola yang jelas, bukan spekulasi,” ungkap Zamroni, Jumat (20/6/2025).

Menurut Zamroni, rehabilitasi sering dijadikan jalan pintas bagi pelaku yang seharusnya menjalani proses hukum pidana, dan pada banyak kasus, hanya bisa diakses jika pihak keluarga “membayar harga.”

Ia menegaskan, rehabilitasi bukan tindakan sukarela, melainkan harus berdasarkan asesmen resmi dari pihak berwenang. Jika penangkapan dilakukan secara paksa, lalu pelaku diarahkan ke rehab, patut dipertanyakan integritas hukumnya.

“Bahasanya itu ‘ditangkap’, bukan ‘sukarela’ masuk rehab. Lalu tiba-tiba langsung dibawa ke rumah rehabilitasi di Lawang. Ini bukan sekedar pelanggaran prosedur, ini potensi penyalahgunaan wewenang yang harus diungkap,” tegasnya.

Zamroni bahkan mengindikasikan akan melakukan investigasi lanjutan bersama para jurnalis di Surabaya. Mereka menyatakan siap membongkar aliran dana dan jejaring aktor di balik praktik-praktik gelap yang mencoreng institusi.

“Kalau ini terus dibiarkan, saya dan rekan-rekan media akan buka semua. Ke mana uang itu mengalir, siapa yang bermain, dan bagaimana proses hukum bisa mandek atau berubah jalur secara tiba-tiba,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, tim redaksi NARASIONLINE.ID masih berupaya mengonfirmasi pihak-pihak terkait, mulai dari Satresnarkoba Polres Malang, BNN Kabupaten Malang, Rumah Rehabilitasi di Lawang, hingga Ditresnarkoba Polda Jatim. Konfirmasi diperlukan sebagai bentuk keberimbangan pemberitaan, sekaligus membuka ruang klarifikasi terhadap dugaan serius yang telah mencuat ke publik.

Bersambung – (riz/zak/red)

SUKOHARJO, NARASIONLINE.ID – Menjelang peringatan Hari Bhayangkara Polri yang ke-79 pada 1 Juli 2025, sebuah kisah inspiratif dari Polres Sukoharjo menjadi bukti nyata dedikasi tanpa batas dan pengorbanan tulus personel kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat. Di tengah suasana haru dan bangga dalam apel penghargaan Polres Sukoharjo pada Senin (16/06/2025), perhatian tertuju pada seorang anggota yang menerima penghargaan dari Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, dari atas kursi roda.

Sosok tersebut adalah Bripka Rofiq Agung Hartono, Banit Reskrim Polsek Kartasura, seorang insan Bhayangkara yang telah mengabdikan lima tahun hidupnya untuk mengungkap berbagai kasus kejahatan. Luka yang dialami jadi semacam ‘medali’ tak terlihat atas keberaniannya dan dedikasinya dalam menjalankan tugas di fungsi reserse.

Cedera serius itu didapat Bripka Rofiq sekitar satu bulan lalu, tepatnya pada tanggal 20 Mei 2025, saat dirinya bersama tim Operasi Aman Candi 2025 berupaya menangkap pelaku aksi penganiayaan dalam rangka pemberantasan aksi premanisme di Kelurahan Wirogunan Kartasura. Dalam penangkapan tersebut, dirinya sempat mendapatkan perlawanan dari pelaku. Meski dirinya mengalami sejumlah luka dan didera rasa sakit yang luar biasa akibat perlawanan tersebut, pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan.

“Peristiwa ini tidak membuat saya trauma. Saya tidak menyesal sama sekali. Ini adalah risiko yang saya pahami sejak awal memilih profesi ini. Dan saya bangga bisa berkontribusi dalam menjaga keamanan masyarakat, meskipun harus dibayar dengan cedera ini. Karena ini adalah bagian dari pengabdian saya,”tegas Bripka Rofiq saat ditemui usai menerima penghargaan.

Diagnosa dokter menunjukkan patah tulang pada jari tengah di tangan kiri dan tempurung lutut kaki kanan yang pecah, kondisi tersebut memerlukan tindakan operasi segera dan rehabilitasi. Namun, semangat Bripka Rofiq tak ikut patah. Dukungan penuh dari keluarga, serta perhatian luar biasa dari institusi Polri, menjadi penguat utamanya.

“Alhamdulillah sudah dioperasi, dan insyaallah bisa segera kembali pulih,” lanjutnya.

Menerima penghargaan langsung dari Kapolres Sukoharjo dari atas kursi roda menjadi momen haru sekaligus bangga bagi Bripka Rofiq. Baginya, penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan validasi bahwa pengorbanannya tidak sia-sia.

“Alhamdulillah, saya merasa bangga menerima penghargaan dari Bapak Kapolres. Penghargaan ini menjadi pengingat akan perjuangan yang masih harus saya jalani,” katanya.

Motivasinya tetap membara : setulus hati melayani dan melindungi masyarakat! Bripka Rofiq optimistis, kondisinya dapat pulih sepenuhnya. Bahkan, dirinya berharap dapat terus aktif di fungsi reserse yang sangat ia cintai, meskipun menyadari tingginya resiko yang melekat pada tugas tersebut.

“Pesan saya kepada rekan sejawat, tetaplah semangat dan profesional. Jadikan setiap tantangan sebagai pelajaran. Tetap berhati-hati dan jaga keselamatan diri dalam berdinas, tapi jangan pernah ragu untuk bertindak demi keadilan dan keamanan masyarakat,” pungkas Bripka Rofiq dengan tatapan mata yang memancarkan keteguhan dan dedikasi seorang Bhayangkara sejati.

Kisah heroik Bripka Rofiq ini menjadi cerminan nyata dari semangat Hari Bhayangkara, yaitu komitmen Polri yang Presisi dan Profesional, serta rela berkorban demi melayani dan melindungi seluruh masyarakat. Selamat Hari Bhayangkara ke-79, Polri Untuk Masyarakat.

SURABAYA, NARASIONLINE.ID — Dugaan praktik pungutan liar (pungli) dan “ngemil jatah” oleh oknum aparat penegak hukum kembali mencoreng citra institusi kepolisian. Sorotan kali ini mengarah pada sebuah mobil patroli Shabara, yang diduga milik anggota Polrestabes Surabaya, terekam mondar-mandir ke sejumlah tempat hiburan malam di Kota Pahlawan.

Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah Four Club, sebuah klub malam di Jl. Petemon Timur, Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan. Mobil patroli tersebut terlihat terparkir cukup lama di area samping klub, memicu berbagai spekulasi dari warga dan pengunjung.

Seorang narasumber yang identitasnya minta dirahasiakan mengaku, telah membuntuti kendaraan dinas itu sejak dua jam sebelumnya. Ia menyebut bahwa mobil tersebut sempat berhenti di beberapa tempat hiburan malam dengan pola serupa, berhenti sebentar, ada yang turun, kemudian melanjutkan perjalanan.

“Saya ikuti dari jalan raya, dan ternyata mereka mampir ke beberapa tempat. Polanya mirip. Kuat dugaan mereka sedang ‘ngemil’,” ujar narasumber kepada media ini. (14/06) sekira jam 23.11 wib.

Dalam konteks ini, istilah “ngemil” merujuk pada dugaan praktik pemalakan atau pungutan liar yang dilakukan oleh oknum aparat terhadap pelaku usaha hiburan malam, sebuah kebiasaan yang disebut-sebut telah menjadi rahasia umum namun dibiarkan begitu saja.

Fenomena ini sangat memprihatinkan. Apalagi dilakukan oleh personel berseragam yang seharusnya menjadi simbol ketertiban dan penegakan hukum. Jika benar praktik ini berlangsung secara masif dan terstruktur, maka bisa jadi ini bukan sekadar tindakan oknum, melainkan gejala pembusukan sistemik yang dibiarkan berlarut.

Hingga berita ini diturunkan, redaksi masih berupaya meminta konfirmasi dari pihak Polrestabes Surabaya terkait temuan ini.

Fenomena “ngemil malam” bukan hanya merusak citra kepolisian, namun juga menjadi cermin buruknya tata kelola etika dan lemahnya pengawasan internal institusi. Bagaimana masyarakat bisa mempercayai hukum, jika sebagian aparat justru menjadikan wilayah rawan moral sebagai ladang untuk memanen keuntungan pribadi?

Redaksi Narasionline.id, mengajak masyarakat untuk tidak diam. Laporkan setiap indikasi penyalahgunaan wewenang oleh aparat. Sebab hukum seharusnya tidak tunduk pada kuasa, apalagi kompromi di bawah meja. (redaksi)

BANDUNG, NARASIONLINE.ID – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, RS Bhayangkara TK II Sartika Asih menggelar kegiatan Bakti Kesehatan (Bhaktikes) pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 09.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Gojek, Jl. Sumatra, Bandung, dengan sasaran para pengemudi ojek online.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan S.I.K., M.H mengatakan bahwa bentuk kegiatan meliputi pemeriksaan kesehatan umum dan konsultasi kesehatan secara gratis.

“Sebanyak 73 pengemudi ojek online tercatat mengikuti pemeriksaan kesehatan dalam giat yang berlangsung aman dan lancar ini.” ujar Kombes Hendra, Kamis (12/6/2025)

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara TK II Sartika Asih, AKBP dr. Eko Yunianto, Sp.F, M.H.Kes., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polri, khususnya RS Bhayangkara Sartika Asih, terhadap kesehatan para mitra transportasi online yang berperan penting dalam mobilitas masyarakat. “Kami ingin menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini mungkin kurang memperhatikan kesehatannya karena kesibukan bekerja. Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat mendeteksi dini gangguan kesehatan serta memberikan edukasi yang bermanfaat bagi mereka,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. “Bhaktikes ini adalah bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam bidang kesehatan. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri terus berupaya menjalin kedekatan emosional dengan masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup mereka,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan, tim medis RS Bhayangkara TK II Sartika Asih memberikan layanan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah dan konsultasi kesehatan umum. Para peserta sangat antusias dan menyambut baik kegiatan ini, yang dinilai sangat membantu dalam memantau kondisi kesehatan mereka di tengah aktivitas harian yang padat.

Kabid Humas Polda Jabar menegaskan komitmen RS Bhayangkara Sartika Asih dan Polda Jabar dalam memberikan pelayanan kesehatan yang inklusif dan responsif. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat, sejalan dengan semangat Bhayangkara dalam mengayomi, melayani, dan melindungi masyarakat secara menyeluruh. (Ras)

MADIUN, NARASIONLINE.ID – Menyambut Hari Bhayangkara ke-79 Polres Madiun Polda Jatim menggelar kegiatan sosial kemasyarakatan dengan menggelar Baksos di daerah terpencil wilayah Kabupaten Madiun Jawa Timur.

Kapolres Madiun AKBP Mohammad Zainur Rofik mengatakan sengaja menggelar kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat bawah sebagai wujud kepedulian sosial Polri dalam hal ini Polres Madiun Polda Jatim.

Kali kegiatan sosial itu dilaksanakan di Dukuh Ngledong Dusun Giringan Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.

Kapolres Madiun AKBP Mohammad Zainur Rofik bersama pejabat utama dan anggota Polres Madiun harus menggunakan kendaraan R2 Trail karena akses jalan yang sangat sulit dan tidak bisa menggunakan kendaraan R4 untuk menuju ke lokasi.

“Alhamdulillah, meskipun daerah ini tidak bisa dijangkau dengan kendaraan roda 4, namun kami tetap semangat untuk menyapa warga dan sedikit memberikan bantuan sosial,” kata AKBP Rofik di Dusun Giringan, Senin (9/6).

Kapolres Madiun mengatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk dalam mempererat hubungan dengan warga setempat.

“Kegiatan bakti sosial ini kami laksanakan sebagai wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, bertepatan menyambut Hari Bhayangkara ke-79,” ujar AKBP Rofik.

Kepala Desa Kepel, Sungkono menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh jajaran Polres Madiun melalui kegiatan bakti sosial tersebut.

“Kami mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada Polres Madiun yang telah peduli terhadap warga masyarakat kami yang kurang mampu,” ungkap Sungkono.

Kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh Polres Madiun Polda Jatim ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara Polri dan masyarakat.

“Ini sekaligus menjadi implementasi nyata dari nilai-nilai pengabdian Korps Bhayangkara,” pungkas Kepala Desa Kepel.(*)

PAMEKASAN, NARASIONLINE.ID – Dalam rangka memastikan keamanan obyek wisata saat libur lebaran Idul Adha 2025, Satuan Polairud bersama Polsek Pademawu Polres Pamekasan Polda Jatim meningkatkan patroli dan pengamanan Pantai wisata di Kabupaten Pamekasan.

Adapun lokasi pantai wisata yang diminati banyak wisatawan saat libur panjang pekan ini yaitu di Wisata Paseser Pantai Jumiang yang berada di wilayah hukum Polsek Pademawu Polres Pamekasan.

Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko Triyulianto melalui Kasi Humas AKP Sri sugiarto mengatakan patroli dan pengamanan ditingkatkan di lokasi wisata Paseser Pantai Jumiang sebagai langkah untuk menciptakan kamtibmas yang kondusif saat libur lebaran Idul Adha 2025.

“Melalui kegiatan patroli dan pengamanan ini, kami hadir untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung obyek Pantai wisata, juga untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas,” kata AKP Sri Sugiarto,Minggu (8/6).

Selain melakukan patroli, petugas juga memberikan himbauan kepada pengelola obyek wisata untuk selalu memantau lokasi wisata guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami juga menghimbau kepada pengunjung untuk mematuhi peraturan dan larangan yang telah diterapkan oleh pengelola obyek wisata. Tetap awasi anak-anak dan juga barang bawaan,” ucap AKP Sri.

Lebih lanjut AKP Sri Sugiarto memastikan bahwa situasi Pantai Wisata Jumiang, tetap kondusif meskipun sedang banyak wisawatan.

Seperti diketahui, Pantai Wisata Jumiang masih menjadi lokasi favorit bagi wisatawan domestik / lokal.

Setiap akhir pekan dan libur panjang, petugas kepolisian dari Sat Polairud Polres Pamekasan dan Polsek Pademawu selalu siap untuk mengamankan Pantai Wisata Jumiang.

“Apabila terdapat gangguan segera melaporkan kepada petugas yang berada di lokasi,” pungkas AKP Sri Sugiarto. (*)

BENGKULU, NARASIONLINE.ID – Sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bengkulu, Irjen Pol Mardiyono, S.I.K., M.Si., didampingi oleh Ketua Bhayangkari Daerah Bengkulu, Ny. Yanti Mardiyono, menyalurkan bantuan kemanusiaan yang berasal dari Ketua Umum Bhayangkari. Penyaluran bantuan dilaksanakan di Perumahan Betungan Rafflesia Asri, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, pada pukul 16.00 WIB. (3/6)

 

Sebanyak kurang lebih 1.000 paket bantuan diserahkan kepada warga terdampak gempa. Bantuan tersebut berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan makanan ringan—komoditas yang sangat dibutuhkan dalam masa pemulihan pascabencana.

 

Acara penyerahan bantuan diterima langsung oleh Lurah Betungan, Bapak Nanto Sinarman, S.T., yang mewakili masyarakat Perumahan Rafflesia Asri. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Bhayangkari atas dukungan moril dan materiil yang diberikan. Ia berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang sedang berjuang memulihkan kondisi pascabencana.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ny. Yanti Mardiyono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Bhayangkari, khususnya dari Ketua Umum Bhayangkari, terhadap masyarakat Bengkulu yang mengalami musibah. “Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban masyarakat serta mempercepat proses pemulihan mereka,” ujar beliau.

 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh para pejabat utama Polda Bengkulu, antara lain Karoops, Karolog, Dirsamapta, Dirbinmas, Kabidhumas, Kabiddokkes, Wadansat Brimob, serta para pengurus Bhayangkari Daerah Bengkulu. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dalam suasana yang aman, tertib, dan kondusif.

 

Melalui aksi kemanusiaan ini, Polri dan Bhayangkari menunjukkan komitmen mereka dalam mendampingi masyarakat yang membutuhkan, khususnya dalam situasi krisis. Dukungan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk terus bergotong royong dalam membantu sesama. Polri dan Bhayangkari senantiasa hadir di tengah masyarakat, sebagai mitra yang peduli, responsif, dan solutif. (Ra)

JAKARTA, NARASIONLINE.ID – Kakorlantas Mabes Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryo Nugroho memberikan arahan kepada Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) dan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) di seluruh Polda di Indonesia.

Irjen Pol Agus berharap kepada semua jajarannya agar memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Jangan ada lagi muncul istilah oknum yang membuat citra institusi tercoreng.

Ia meminta semuanya betul-betul menjalankan transformasi layanan publik Korlantas Polri.

“saya minta tidak ada lagi kata-kata oknum di lalu lintas. Salah, ya salah,” kata Irjen Agus saat memberikan arahan kepada jajarannya melalui Zoom Meeting, Rabu (28/5/2025).

Jenderal bintang dua itu mengingatkan kembali tugas utama fungsi kepolisian yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat (Linyomyan). Hal ini sebenarnya adalah doktrin dan tugas kita dari dulu. Tugas dasar sebagai aparat penegak hukum itu harus selalu ditanamkan setiap hari.

Ia menegaskan, kepada anggota lalu lintas harus melayani masyarakat secara tulis dan ikhlas.

“Kita sebagai aparat negara harus memberi pelindung, pengayom dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, apa yang sudah menjadi penekanan Pak Kapolri, layani masyarakat dengan ikhlas, dan tidak ada lagi saya dengar ada komplain-komplain berkaitan dengan proses pelayanan,” tegas Irjen Pol Agus.

Ia juga mengingatkan kepada para Dirlantas di seluruh Polda se- Indonesia agar tidak lelah untuk turun ke lapangan. Dia mewajibkan kepada seluruh Dirlantas agar selalu mengawasi para anggotanya di lapangan.

“Saya mohon kepada Dirlantas tidak boleh ada capek, tidak boleh ada kata lelah untuk selalu memantau semua lini kegiatan, baik operasional, baik pembinaan, termasuk juga pelayanan-pelayanan dan pengawasan. Turun ke lapangan, atur betul jadikan duta keselamatan anggota-anggota Polantas semuanya,” ujarnya. (*)

JAKARTA, NARASIONLINE.ID – Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menjelaskan capaian kerja Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri. Dedi mengatakan gugus tugas tersebut siap mendukung kebijakan pemerintah yang akan focus dalam melakukan ekspor komditas jagung.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono telah mengumumkan bahwa pemerintah akan menghentikan impor jagung. Dedi mengaku langkah itu harus didukung mengingat Indonesia memiliki potensi dalam memenuhi pasokan jagung di Tanah Air.

“Kebijakan pemerintah untuk menghentikan impor jagung dan beralih menjadi eksportir, seperti disampaikan Wamentan, adalah bukti nyata efektivitas sinergi Kementerian Pertanian, TNI, POLRI, Pemda, petani, dan swasta,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).

Ketua Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri ini mengatakan Polri telah terlibat aktif dalam membantu target swamsebada pangan pemerintah. Dedi menjelaskan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri saat ini juga telah berhasil mengelola 400 ribu hektar lebih lahan sejak November 2024.

“Polri terlibat aktif dalam seluruh rantai produksi-mulai pendataan, penanaman, panen, hingga distribusi-guna memastikan target swasembada tercapai. Ini adalah implementasi human security, kesejahteraan petani sebagai fondasi stabilitas keamanan nasional,” katanya.

Dalam paparannya, Dedi mengatakan sejak 20 November 2024 sampai 20 Mei 2025, Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri telah mengelola 445.600,49 hektar lahan. Selain pengelolaan lahan, gugus tugas ini juga telah melakukan pendampingan kepada petani hingga distribusi hasil pertanian.

Jenderal bintang tiga ini menjelaskan kerja gugus tugas Polri itu juga berdampak pada naiknya produksi jagung nasional. Capaian itu membuat pemerintah saat ini akan menyetop impor jagung.

“Produksi jagung naik 39% sehingga pemerintah tak hanya stop impor, tapi akan ekspor jagung, terutama dari sentra seperti Gorontalo,” ujar Dedi. (*)

PALANGKARAYA, NARASIONLINE – Polda Kalimantan Tengah melalui Biro Sumber Daya Manusia (Ro SDM) menggelar sidang pengumuman menuju pemeriksaan kesehatan tahap II seleksi penerimaan Polri terpadu tahun anggaran 2025, Rabu (28/5/2025).

Kegiatan pengumuman tersebut digelar di Aula Arya Dharma, Mapolda setempat, dan dipimpin langsung Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, didampingi Karo SDM Kombes Pol Leo Surya N. Simatupang dan diikuti seluruh panitia seleksi, pengawas internal dan ekternal serta para peserta seleksi.

Kapolda melalui Karo SDM yang juga selaku ketua pelaksana seleksi menerangkan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menentukan jumlah peserta seleksi baik Akpol, bintara maupun tamtama untuk mengikuti tahap selanjutnya, yaitu pemeriksaan kesehatan tahap kedua.

“Untuk hasil penentuan peserta yang dinyatakan memenuhi syarat mengikuti tes rikkes tahap II ini, diambil bedasarkan jumlah kuota dan norma-norma yang sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh panitia pusat,” ungkapnya.

Karo SDM membeberkan, adapun norma-norma kelulusan tersebut ialah hasil rikkes tahap I mendapat kategori K2, hasil uji kesamaptaan jasmani item antropometri dan psikologi mendapatkan nilai dibawah 61, maka peserta dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Sedangkan bagi peserta yang mendapatkan nilai hasil tes dan ujian diatas dari ketentuan, dinyatakan memenuhi syarat (MS). Sehingga berhak mengikuti tahap selanjutnya yaitu rikkes II.

Dengan hasil sidang yang digelar ini, maka panitia memutuskan 155 peserta seleksi terdiri dari 10 peserta Akpol, tujuh (7) pria dan tiga (3) wanita. Kemudian untuk peserta bintara 129 orang terdiri dari 109 pria dan 20 wanita.

“Sedangkan untuk penerimaan tamtama ada 16 pria yang, keseluruhan dinyatakan lulus terpilih untuk mengikuti tes menuju rikkes tahap II,” terangnya.

Leo berharap kepada para peserta yang memenuhi syarat ini agar mempersiapkan diri betul-betul untuk menghadapi tes selanjutnya. Tetap semangat, mudah mudahan apa yang dicita-citakan dapat tercapai.

“Kepada peserta yang belum terpilih jangan putus asa dan tetap semangat untuk mempersiapkan lagi di tahun depan. Kalau ada hal yang mungkin perlu dibenahi agar segera diperbaiki,” tutupnya. (Hms)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.