narasionline.id

JAKARTA, Narasionline.id – Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menggemparkan publik dan media sosial. Informasi tersebut menimbulkan kecemasan, mengingat perusahaan rokok asal Kediri, Jawa Timur, mempekerjakan lebih dari 30 ribu orang—tiga kali lipat jumlah pekerja PT Sritex, yang sebelumnya dinyatakan pailit.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyatakan akan segera mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Ia mengingatkan manajemen Gudang Garam agar memenuhi seluruh hak pekerja apabila benar terjadi PHK.

“Saya ingatkan manajemen Gudang Garam untuk menjalankan aturan. Jangan sampai seperti Sritex yang hanya memberi janji manis, tanpa membayar pesangon. Bahkan Tunjangan Hari Raya (THR) kemarin saja hingga kini belum dilaksanakan,” tegas Said Iqbal di Jakarta, Minggu (7/9/2025).

Menurutnya, gelombang PHK di Gudang Garam berpotensi jauh lebih dahsyat dibandingkan Sritex yang karyawannya sekitar 10 ribu orang. Dampak ikutan dari PHK, kata dia, tidak hanya dirasakan buruh pabrik, tetapi juga pekerja sektor informal yang menggantungkan hidup dari industri rokok.

“Petani tembakau, sopir angkutan, hingga pedagang kecil akan ikut terkena imbas. Karena itu, KSPI mendesak pemerintah pusat maupun daerah, bersama seluruh pihak terkait, turun tangan menyelamatkan industri rokok nasional. Khususnya demi melindungi puluhan ribu pekerja yang kini terancam kehilangan mata pencaharian,” ujarnya.

Di media sosial X (dulu Twitter), kabar PHK Gudang Garam menjadi trending topik. Beredar sebuah video yang memperlihatkan puluhan pekerja berseragam biru dan merah duduk berjajar di sebuah ruangan. Mereka tampak menghadiri acara perpisahan, dengan wajah sendu, bersalaman dengan sejumlah orang yang diduga memiliki posisi penting di perusahaan di Tuban, Jawa Timur.

Sejatinya, tanda-tanda penurunan kinerja Gudang Garam sudah terlihat sejak 2024. Kala itu, laba perusahaan anjlok 81,57 persen dari Rp5,32 triliun pada 2023 menjadi hanya Rp980,8 miliar.

Tekanan berlanjut hingga semester I-2025. Gudang Garam hanya mampu membukukan pendapatan Rp44,36 triliun, turun 11,30 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp50,01 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp117,16 miliar. Jika tren itu berlanjut hingga akhir tahun, laba 2025 diperkirakan hanya sekitar Rp234 miliar, turun tajam dari capaian 2024.

Kinerja yang merosot tajam itu turut menyeret harga saham GGRM. Dari puncak kejayaan di level Rp83.650 per lembar, kini harga saham anjlok lebih dari 10 kali lipat menjadi sekitar Rp8.800 per lembar. Bahkan, pada 8 April 2025, saham GGRM sempat menyentuh titik terendah tahun ini di level Rp8.675 per lembar.

Merosotnya performa keuangan perusahaan yang didirikan Surya Wonowidjojo pada 26 Juni 1958 itu kian memperkuat spekulasi adanya PHK massal. Hingga kini, manajemen Gudang Garam belum memberikan keterangan resmi. (Bob fallah)

LEBAK, Narasionline.id – Dugaan pungutan liar (pungli) dalam Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dan SANIMAS di Kabupaten Lebak dan Pandeglang menyeruak.

Investigasi Baralak Nusantara mengungkap, dari total 111 kelompok penerima manfaat dengan anggaran Rp21,6 miliar, sekitar 30 persen atau Rp6,49 miliar dipaksa disetor ke jaringan seorang legislator DPR RI asal Fraksi PKB Dapil Banten I.

Modus pungli dijalankan oleh NV, tenaga ahli sang legislator, bersama kader partai. Begitu dana cair, kelompok penerima ditekan menyetor 30 persen dengan dalih “imbalan jasa” legislator yang disebut-sebut mengurus program tersebut.

Aktivis Baralak Nusantara, Hilmi Muhammad, menegaskan praktik ini adalah pengkhianatan terhadap rakyat.
“Bayangkan, uang rakyat Rp6,49 miliar digerogoti tanpa dasar hukum. Ini aib besar bagi Banten,” tegasnya.

Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC 3).
“Kami menduga ada unsur pembiaran, bahkan keterlibatan. PPK tidak boleh tutup mata terhadap penjarahan anggaran rakyat ini,” imbuhnya.

Sebagai bentuk perlawanan, Baralak Nusantara akan menggelar aksi keprihatinan pada Kamis (11/09/2025) di depan kantor BBWSC 3 Banten.

“Kami akan turun ke jalan. Ini bukan sekadar pungli kecil, tapi perampokan anggaran rakyat yang sistematis. Baralak Nusantara berdiri untuk melawan,” pungkas Hilmi. (bob)

ACEH UTARA, Narasionline.id – Sebanyak 192 guru perwakilan sekolah di kabupaten Aceh Utara, provinsi Aceh mengikuti kegiatan komunitas belajar (Kombel) dan Koding KA selama empat hari, sejak 19 – 22 Agustus 2025

Kacabdin Pendidikan Wilayah kabupaten Aceh Utara, Muhammad Johan, S.Pd,M.Pd  kepada media ini, Jum’at (22/8/2025) mengatakan dalam pelaksanaannya, peserta kegiatan lokakarya komunitas belajar dibagi menjadi 6 kelas di enam lokasi, yaitu SMAN 1 Syamtalira Bayu 1 kelas, SMAN 1 Samudra 2 kelas, SMAN 3 Putra Bangsa Lhoksukon 1 kelas, SMKN 1 Lhoksukon 1 kelas dan aula Cabdin Pendidikan 1 kelas.

Kegiatan ini mengundang pemateri, seperti Hetti Zuliani, M.Pd., Ph.D, Novana Asniyanti, S.Ps.I, Rika Syufrina, S.Pd,  Tabligh Diniyati, M.Pd,  Yenni Ernita, S.Si. M.Pd, Wilza Febrizal,. S.Pd.I, M.Pd dan  Qusthalani, M.Pd. adapun materi yang diberikan meliputi: 1). Teknik konseling dan kepribadian serta motivasi dalam menggerakkan Kombel, 2). 7(tujuh) jurus BK untuk Guru Wali siswa, 3). Pola pikir bertumbuh, 4).  Perencanaan Co Kurikuler, RPM, 5).  Penggunaan AI dalam Media Pembelajaran, 6). Mendesain pembelajaran inovatif berbasis STEM.

“Disamping itu juga, ada pelatihan Koding-KA (Koding dan Kecerdasan Artifisial) digelar Lembaga Pelaksana Diklat LPD PT Jeumpa Kreasi,  sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan digital saat ini, diikuti 23 orang di SMKN 1 Lhoksukon,” jelas Muhammad Johan.

Ia menjelaskan, tujuan kegiatan kombel untuk meningkatkan kompetensi guru dalam hal pedagogik dan professional.

Dengan pemahaman yang baik, ujarya mendorong terciptanya inovasi pembelajaran dengan mengintegrasikan olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Selain itu, menurutnya komunitas belajar juga berdampak pada peningkatkan kolaborasi antar guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif.

Tujuan penting lainnya, kata Muhammad Johan, mengintegrasikan praktek baik dalam proses pembelajaran dengan mengacu pada kebijakan nasional,” sebutnya.

Ia mengharapkan kegiatan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memberikan dampak signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Dari hasil yang diharapkan dari acara ini sangat jelas, yaitu meningkatkan kompetensi guru dalam penggunaan teknologi dan inovasi pembelajaran. Dengan demikian, adanya budaya belajar bersama yang kolaburatif.

“Komunitas belajar dari acara ini dapat terciptanya iklim sekolah yang positif dan rasa saling membutuhkan dan tanggungjawab kolektif,” pungkasnya.

PASURUAN, JATIM – Narasionline.id – Kepercayaan masyarakat terhadap Satpol PP dan Pemerintah Desa (Pemdes) Ngerong kian merosot. Hal ini dipicu oleh tidak ditegakkannya kesepakatan resmi terkait penertiban Warkop Gempol 9 yang sebelumnya sudah dituangkan dalam perjanjian bersama.

Meski laporan warga telah berulang kali disampaikan, tiga warung kopi yang dinilai melanggar kesepakatan tetap dibiarkan beroperasi tanpa sanksi. Kondisi ini memicu kekecewaan sekaligus kemarahan warga sekitar.

“Sudah sering kami laporkan ke Kasatpol PP. Tapi jawabannya selalu sama, hanya janji ‘mohon waktu’, tanpa tindakan tegas,” ungkap warga Mojorejo, Kamis (4/9).

Menurut warga, jika kesepakatan yang dibuat hanya sebatas formalitas tanpa tindak lanjut, maka wajar bila kepercayaan masyarakat semakin luntur.

“Satpol PP hanya main-main. Kesepakatan ditandatangani, tapi faktanya kosong. Akhirnya, warkop lain ikut melawan karena menganggap aturan hanya sekedar tulisan,” ujar warga di sekitar Ruko Gempol 9, Minggu (7/9).

Tiga warkop yang disebut melanggar kesepakatan tersebut yaitu, Warkop Srikandi (milik Sugeng), Warkop Jagojaya (milik Hadak), dan Warkop Endel (milik Damon alias Endel). Warga menilai ketiganya sudah terang-terangan menantang aturan, sementara Satpol PP dianggap tidak berdaya menghadapi pelanggaran itu.

Kritik juga datang dari warga luar daerah. Ahmad Zainuri, warga Pandaan, ia menilai kebijakan Satpol PP terkesan tebang pilih.

“Kalau memang Satpol PP punya kewenangan menindak, jangan hanya Gempol 9 yang tiap malam dijaga. Satpol PP itu kewenangannya kabupaten, bukan kecamatan. Jadi harus merata, termasuk menertibkan warkop lain yang juga ada hiburan malamnya,” tegasnya.

Senada dengan Zaini, Husein, yang warga Pasuruan timur menilai, kinerja Satpol PP hanya bersifat seremonial.

“Katanya mau ditindak sesuai jam yang ditentukan, tapi kenyataannya tidak. Jadi kesannya hanya menakut-nakuti. Saya berharap penindakan dilakukan adil dan merata, bukan hanya framing kebijakan di satu lokasi, apalagi sampai mengabaikan perjanjian,” ujarnya.

Lebih lanjut, Husein memperingatkan bahwa bila kebijakan hanya sebatas catatan tanpa realisasi, warkop lain akan cenderung ikut melawan.

“Akhirnya kebijakan Satpol PP hanya jadi bahan candaan,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan yang ketiga kalinya, redaksi Narasionline.id masih berupaya menghubungi Kasatpol PP Kabupaten Pasuruan dan pihak Pemdes Ngerong untuk memperoleh klarifikasi. (Jurnalis: Lks)

Redaksi Narasionline.id
Untuk klarifikasi, laporan, serta pengaduan publik, silakan hubungi: redaksi@narasionline.id.
Masyarakat dipersilakan menyampaikan testimoni, bukti, maupun informasi tambahan secara langsung melalui email tersebut.

Setiap informasi yang masuk akan diverifikasi dan ditindaklanjuti secara profesional sebagai bagian dari komitmen Narasionline.id dalam menghadirkan pemberitaan yang akurat dan berimbang.

JAKARTA, Narasionline.id – Pimpinan DPR RI bersama seluruh ketua fraksi partai politik sepakat memangkas sejumlah fasilitas anggota dewan, termasuk menghapus tunjangan rumah sebesar Rp50 juta. Dengan kebijakan baru ini, take home pay (THP) anggota DPR RI per bulan ditetapkan hanya Rp65.595.730.

Rincian Gaji dan Tunjangan Anggota DPR RI:

1. Gaji Pokok: Rp4.200.000

2. Tunjangan Suami/Istri: Rp420.000

3. Tunjangan Anak: Rp168.000

4. Tunjangan Jabatan: Rp9.700.000

5. Tunjangan Beras: Rp289.680

6. Uang Sidang/Paket: Rp2.000.000

7. Biaya Komunikasi Intensif: Rp20.033.000

8. Tunjangan Kehormatan: Rp7.187.000

9. Fungsi Pengawasan & Anggaran (Pelaksana Dewan Konstitusi): Rp4.830.000

10. Fungsi Legislasi: Rp8.461.000

11. Fungsi Pengawasan: Rp8.461.000

12. Fungsi Anggaran: Rp8.461.000

Total keseluruhan Rp74.210.680, dipotong PPh 15% sebesar Rp8.614.950, sehingga THP bersih anggota DPR hanya Rp65.595.730 per bulan.

Enam Keputusan Penting DPR:
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan kesepakatan itu diambil melalui rapat konsultasi pimpinan DPR bersama seluruh ketua fraksi sebagai respons atas gelombang aksi masyarakat. Keputusan yang diambil antara lain:

1. Menghentikan perayaan partisan anggota DPR per 31 Agustus 2025.

2. Moratorium kunjungan kerja luar negeri sejak 1 September 2025, kecuali undangan kenegaraan.

3. Penghematan fasilitas, termasuk listrik, telepon, komunikasi, dan transportasi.

4. Anggota DPR yang aktif di partai tidak lagi menerima hak keuangan.

5. Pimpinan DPR bersama MKD dan mahkamah partai akan menonaktifkan anggota yang diberhentikan.

6. Memperkuat transparansi serta partisipasi publik dalam legislasi dan kebijakan.

Adapun lima anggota DPR yang resmi diberhentikan partai adalah: Adies Kadir (Golkar), Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach (NasDem), serta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya (PAN).

Surat keputusan tersebut ditandatangani Ketua DPR RI, Puan Maharani, bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Saan Mustopa. (bob)

JAKARTA, Narasionline.id – Pemerintah berencana merevisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu sebagai tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendorong perubahan sistem pemilu nasional. (5/9)

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menjelaskan bahwa putusan MK yang antara lain menghapus ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) serta memisahkan pemilu nasional dengan pemilu lokal menjadi dasar utama revisi tersebut.

Revisi ini diharapkan mampu menjawab kritik publik terhadap kualitas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Selama ini, sistem pemilu dinilai masih menutup ruang bagi tokoh potensial dan lebih mengutamakan figur populer seperti selebriti.

Selain itu, pemerintah juga akan memprioritaskan penguatan pengawasan dana kampanye serta transparansi pembiayaan partai politik. Yusril menegaskan bahwa partisipasi politik harus terbuka luas bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.

“Kebijakan ini diambil untuk memperkuat demokrasi yang inklusif dan memastikan wakil rakyat berkualitas,” ujarnya.

Melalui langkah ini, pemerintah berharap kualitas demokrasi di Indonesia semakin sehat dan partisipasi politik masyarakat semakin meningkat. (fal)

PALU, Narasionline.id – Longsor menerjang tambang emas Poboya yang digarap PT Macmahon Indonesia (MMI), anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 16.30 WITA. Lokasi longsor berada di titik “Rica-rica”, bekas tambang manual yang kini dikuasai perusahaan.

Seorang saksi mata menyebut video longsor sudah beredar luas di grup WhatsApp penambang Poboya. “Korban jiwa belum jelas, tapi seluruh alat berat sudah dihentikan. Penjagaan sangat ketat,” ujarnya.

Masuk sejak November 2023 dengan garapan sekitar 20 hektare, aktivitas PT Macmahon baru berjalan singkat namun sudah menimbulkan bencana.

Lebih parah lagi, operasi perusahaan ini dipertanyakan legalitasnya. PT Macmahon disebut belum mengantongi kontrak resmi dengan PT Citra Palu Mineral (CPM) selaku pemegang Kontrak Karya (KK). Dengan demikian, keberadaan perusahaan di Poboya dianggap ilegal.

Fakta longsor ini sekaligus menguatkan penolakan warga yang sejak awal menentang PT Macmahon. Mereka menilai perusahaan hanya membawa masalah: kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dan lokal, nihil manfaat untuk masyarakat, serta ancaman serius terhadap keselamatan dan lingkungan.

Kritik juga diarahkan pada rencana penambangan bawah tanah yang diproyeksikan mulai 2027. Warga mengingatkan, tambang berada tepat di jalur Sesar Palu Koro yang aktif. Jika dipaksakan, bukan hanya hidrogeologi yang rusak, tetapi nyawa masyarakat di sekitar tambang juga dipertaruhkan. (fal)

RIAU, Narasionline.id – Sebuah video dugaan penganiayaan di Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, viral di media sosial pada Kamis (4/9/2025).

Video berdurasi 4 menit 2 detik itu memperlihatkan seorang wanita berbusana gamis kuning dan jilbab hitam memukul serta menjambak rambut seorang remaja putri. Meski korban berkali-kali memohon ampun dan meminta pelaku berhenti, aksi kekerasan terus berlanjut.

Pada detik ke-44 dan menit ke-3.35, pelaku bahkan sempat berusaha melucuti pakaian korban, namun berhasil dicegah.

Video tersebut pertama kali diunggah akun Facebook cipung886 pada Kamis malam. Dalam keterangannya, disebutkan penganiayaan dipicu dugaan perselingkuhan antara korban dan menantu laki-laki pelaku.

Kapolsek Moro Polres Karimun, AKP Sukowibowo, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, penganiayaan terjadi pada Kamis (4/9) sekitar pukul 13.00 WIB di kawasan Pangkal Lanang, Kelurahan Moro.

“Kami sudah mengamankan dua orang terduga pelaku yang masih ada hubungan keluarga. Korban dikeroyok,” ujar AKP Sukowibowo, Jumat (5/9).

Dua perempuan yang diamankan berinisial RA (44) dan SI (26). RA merupakan pelaku utama yang tampak memukul korban berinisial K (17). Sementara SI adalah orang yang merekam kejadian sekaligus ikut melakukan pemukulan.

“Motifnya sakit hati karena korban diduga berkomunikasi lewat WhatsApp dengan menantu RA. Dari situ RA menduga ada hubungan khusus antara korban dan menantunya,” jelas AKP Sukowibowo.

Saat ini, kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polsek Moro. (Fal)

KEDIRI, Narasionline.id – Polres Kediri Polda Jawa Timur (Jatim) telah menetapkan 28 tersangka kerusuhan dan penjarahan di Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri dan Gedung DPRD pada Sabtu 30 Agustus 2025 yang lalu.

Dari 28 tersangka yang telah diamankan oleh Polisi itu, 14 diantaranya masih berusia di bawah umur dan terdapat Satu orang perempuan.

Selain itu Polres Kediri Polda Jatim juga menetapkan Empat orang lainnya pada daftar pencarian orang (DPO).

Hal itu seperti disampaikan oleh Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji saat menggelar konferensi pers, Selasa (2/9/25).

AKBP Bramastyo menjelaskan para tersangka yang diamankan diduga kuat terlibat dalam berbagai tindak pidana pengerusakan kantor pemerintahan, penyerangan terhadap aparat dan perusakan rambu lalu lintas.

Selain itu para tersangka juga diduga melakukan penjarahan barang-barang aset Pemerintah, dan DPRD Kabupaten Kediri serta Kantor Samsat Katang.

“Modusnya ada yang menjarah, membawa senjata tajam, mencuri bendera warga, sampai menyerang anggota Polri yang sedang bertugas,” terang AKBP Bramastyo di Mapolres Kediri.

Selain 28 tersangka, Polisi juga masih mengamankan 26 orang lain yang diduga terlibat dalam aksi anarkis tersebut.

Mereka kini menjalani pemeriksaan intensif untuk memastikan peran masing-masing dalam kerusuhan.

AKBP Bramastyo juga menambahkan, baik pelaku dewasa maupun anak-anak akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Baik dewasa maupun anak-anak akan kami lakukan penahanan. Namun, bagi yang merasa ikut menjarah barang-barang saat aksi kemarin, kami beri kesempatan untuk segera mengembalikan ke Mapolres Kediri. Silakan juga hubungi hotline kami di 085695101452,” tegasnya

Polisi menyebut sejumlah barang jarahan berhasil diamankan kembali.

Barang tersebut antara lain Satu wayang kenang-kenangan Bupati Kediri Mapanji Jayabaya dari Museum Kabupaten Kediri, tujuh monitor Lenovo, dua mouse, lima keyboard, satu televisi Samsung, satu layar kecil, tabung gas LPG 12 kilogram, lima unit CPU komputer, tiga printer, sebuah kipas, hingga alat ketapel

“Sebagian barang-barang sudah kita amankan kembali. Namun, masih ada aset penting dan artefak bersejarah yang belum ditemukan,” kata AKBP Bramastyo.

Sebelumnya, pada malam kejadian, Polisi berhasil mengamankan 123 orang yang diduga sebagai perusuh.

Mereka terdiri dari pelajar SMP, SMA, SMK, hingga santri pondok pesantren. Bahkan, ada yang masih di bawah umur.

“Ini yang cukup memprihatinkan. Anak-anak usia sekolah ikut-ikutan dalam aksi anarkis,” tambah AKBP Bramastyo.

Kapolres Kediri menuturkan, aksi brutal ini tidak hanya melibatkan warga lokal, tetapi juga massa dari luar daerah.

Sejumlah pelaku diketahui datang dari wilayah Blitar, Nganjuk, hingga Mojokerto.

“Ini yang sangat disayangkan. Artinya, bukan hanya anak-anak kita di Kediri yang terlibat, tapi juga ada massa luar daerah. Hal ini memperkuat dugaan bahwa kerusuhan sudah ada yang memprovokasi,” terangnya.

Selain menangkap para pelaku, kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV, perangkat elektronik, hingga dokumen penting yang diduga dijarah.

Semua bukti kini tengah dianalisis untuk memperkuat proses hukum.

Kapolres Kediri menegaskan, kasus ini masih terus dikembangkan. Pihaknya akan memburu sisa pelaku yang masuk DPO dan memastikan

“Kami akan tindak tegas siapa pun yang terbukti melanggar hukum. Tidak ada toleransi untuk tindakan anarkis yang merusak fasilitas publik dan merugikan masyarakat luas,” tutupnya. (Bs)

BABEL, Narasionline.id – Motif janda muda MG (33) yang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di kediamannya di wilayah Tanjung Batu, Sukadamai, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, diduga karena masalah asmara.

Hal ini diperkuat dengan isi surat wasiat yang dipegang korban saat ditemukan tewas. Dalam surat itu tertulis korban telah sakit hati kepada seseorang laki-laki yang diduga pacar korban.

“Motif bunuh diri sementara berpatokan pada surat wasiat yang sudah ditinggalkan oleh korban. Isinya sakit hati terhadap seorang laki-laki,” jelas PS Kaur Identifikasi, Bripka Ilham Apriansyah, Kamis (04/09/2025).

Di dalam surat wasiat itu, korban nekat gantung diri karena sakit hati dengan seorang pria bernama Ari. Korban mengaku sudah malu.

“Aku ngantong diri aku sakit ati ngan Ari aku lah malu (saya gantung diri karena sakit hari terhadap Ari, saya sudah malu, red),” begitulah tulis di secarik kertas tersebut

Sebelumnya, warga Sukadamai, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, kembali dihebohkan dengan penemuan seorang perempuan yang meninggal dunia akibat gantung diri di rumahnya, Kamis (04/09/2025).

Korban diketahui seorang janda berinisial MG (33), warga Kelurahan Tanjung Ketapang. Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh anak korban sekitar pukul 08.00 WIB, yang kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar.

Kapolsek Toboali Iptu M. Syah Fetrianto membenarkan adanya kejadian tersebut dan pihaknya telah menerima laporan adanya seorang perempuan yang gantung diri di Sukadamai Toboali.

“Setelah mendapatkan informasi tersebut saya bersama anggotanya langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan awal,” ujar Iptu M. Syah. (Neneng)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.